Enthus Susmono adalah seorang dalang wayang yang sangat kesohor di Indonesia. Kepopulairannya diawali dengan cara mendalang wayang yang beda dengan dalang wayang lainnya. Ia juga seorang tokoh di bidang pewayangan di Indonesia. Seperti pendahulunya Ki Nartosabdo, Enthus Susmono sebelum mendalang di suatu tempat , is sebelumnya mempelajari terlebih dahulu budaya dan karakter masyarakat dimana ia akan mendalang di suatu tempat. Ki Enthus Susmono adalah juga dalang yang biasa tampil di Keraton Yogyakartahadiningrat, Istana Presiden, dan Taman Mini Indonesia Indah. Beliau seorang pegiat seni yang terus berkarya, ia tidak saja mendalang, namun juga memberikan makna filosofi cerita dan wujud wayang dalam setiap pagelarannya. Kecintaannya pada wayang ini sampai mendirikan Rumah Wayang sebuah mesium wayang sebagai siwata pengetahuan bagi mereka yang ingin mendalami wayang. Setiap ndalang Ki Enthus selalu bilang, “Terima uangnya saja, terus jangan pilih orangnya.Ngapusi sing tukang ngapusi kuwe impas,” ujarnya yang disambut gelak tawa.
Tegal Propinsi Jawa Tengah dengan ibukota Slawi merupakan kabupaten erat dengan Kota Tegal, yang memang berasal dari Kabupaten Tegal yang dulu merupakan sebuah Kadipaten Tegal yang juga mencakup wilayah Kabupaten Brebes dan Pemalang. Maka tak heran bila banyak seni-budaya mirip sama. Bangga memiliki Kabupaten Tegal. Tegal juga merupakan daerah Banyumasan dengan rumpun budayanya seperti kabupaten saudaranya Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, Purbalingga dan Kebumen di selatan kaki gunung Slamet.
Sabtu, 09 Maret 2013
Ki Enthus Susmono, budayawan
Enthus Susmono adalah seorang dalang wayang yang sangat kesohor di Indonesia. Kepopulairannya diawali dengan cara mendalang wayang yang beda dengan dalang wayang lainnya. Ia juga seorang tokoh di bidang pewayangan di Indonesia. Seperti pendahulunya Ki Nartosabdo, Enthus Susmono sebelum mendalang di suatu tempat , is sebelumnya mempelajari terlebih dahulu budaya dan karakter masyarakat dimana ia akan mendalang di suatu tempat. Ki Enthus Susmono adalah juga dalang yang biasa tampil di Keraton Yogyakartahadiningrat, Istana Presiden, dan Taman Mini Indonesia Indah. Beliau seorang pegiat seni yang terus berkarya, ia tidak saja mendalang, namun juga memberikan makna filosofi cerita dan wujud wayang dalam setiap pagelarannya. Kecintaannya pada wayang ini sampai mendirikan Rumah Wayang sebuah mesium wayang sebagai siwata pengetahuan bagi mereka yang ingin mendalami wayang. Setiap ndalang Ki Enthus selalu bilang, “Terima uangnya saja, terus jangan pilih orangnya.Ngapusi sing tukang ngapusi kuwe impas,” ujarnya yang disambut gelak tawa.