Senin, 23 September 2013

Agus Marto dan Jokowi pasangan serasi

Agus memuji Jokowi yang berhasil menurunkan laju inflasi Provinsi DKI Jakarta selama dua kuartal di tahun 2013. Jokowi, menurut dia, telah memberikan prioritas pada pengendalian tingkat inflasi daerah yang dipimpinnya. "Dia pengendali inflasi Provinsi DKI Jakarta yang terbaik," kata Agus.

Agus mengatakan Provinsi DKI Jakarta berperan 22,5 persen terhadap inflasi nasional dan menyumbang 18 persen kepada pertumbuhan ekonomi nasional. Berdasarkan data Bank Indonesia, ia mengatakan sepanjang 2011 dan 2012 inflas Provinsi DKI Jakarta selalu lebih tinggi dari inflasi nasional. "Sementara selama dua kuartal terakhir 2013, inflasi Jakarta lebih rendah dibandingkan inflasi nasional," kata dia.

 Sejumlah pengamat dan analis politik memprediksi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi akan muncul sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Bahkan, dalam survei lewat telepon yang digelar Tempo selama tiga hari sejak Senin hingga Rabu, 28 Agustus 2013, delapan dari 10 analis politik menjagokan mantan Wali Kota Solo, Jawa Tengah, itu memenangkan kursi R1 dalam Pemilihan Umum 2014.

Menurut pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengentahuan Indonesia, Indria Samego, Agus Marto dan Jokowi adalah pasangan yang serasi. Dari segi kualitas dan integritas, mantan Menteri Keuangan itu, mampu mengimbangi Jokowi. "Agus Marto latar belakangnya cukup bersih, kombinasi yang cukup bagus," katanya saat dihubungi Tempo, Jumat, 13 September 2013.

JOKOWI SEBAGAI CALON PRESIDEN MERAJAI SURVAI YANG DILAKUKAN OLEH SEJUMLAH LEMBAGA

TEMPO.COJakarta - Sejumlah pengamat dan analis politik memprediksi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi akan muncul sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Bahkan, dalam survei lewat telepon yang digelar Tempo selama tiga hari sejak Senin hingga Rabu, 28 Agustus 2013, delapan dari 10 analis politik menjagokan mantan Wali Kota Solo, Jawa Tengah, itu memenangkan kursi R1 dalam Pemilihan Umum 2014.

Direktur Riset Charta Politica Indonesia Yunarto Wijaya, satu dari 10 analis yang ikut disurvei, mengatakan Jokowi memiliki kans terbesar menduduki kursi Presiden. Keyakinannya itu mengacu pada rilis sejumlah lembaga survei nasional yang kerap kali menempatkan Jokowi sebagai tokoh yang paling tinggi elektabilitasnya. "Kalau tidak ada perubahan yang cukup besar, Jokowi tidak terbendung," kata Yunarto Wijaya.

Dalam hasil survei Opinion Makers dan Pakar yang dirilis lembaga survei Pol-Tracking Institute Agustus lalu, gubernur terpilih DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi, menempati peringkat pertama. Ia menggungguli 34 nama lain, seperti Anies Baswedan dan Sri Mulyani Indrawati. Demikian pula dalam Survei Nasional Partisipasi Politik dan Perilaku Memilih Pra-Pemilu 2014 yang digelar Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), akhir Juni lalu. Jokowi mengalahkan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Tak semua analis politik sepakat Jokowi bakal menduduki kursi presiden. Misalnya saja, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Arbi Sanit. Menurut Arbi, rilis beberapa lembaga survei yang menempatkan Jokowi sebagai tokoh tertinggi elektabilitasnya belum mengatakan apa pun. "Survei sekarang banyak biasnya," katanya. Arbi menegaskan, Jokowi bakal tak terbendung di Pilpres 2014 kalau kalangan menengah ke atas ikut mendukungnya. Selama ini Jokowi hanya didukung oleh kalangan menengah ke bawah. Demikian juga dengan Kacung Marijan, guru besar Ilmu Politik Universitas Airlangga, yang ragu Jokowi bakal maju dalam pilpres. "Masih tanda tanya apakah Megawati bersedia melepaskan jatahnya sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan."

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Puan Maharani meminta publik untuk tidak selalu mengaitkan Jokowi dengan pencalonan presiden. Ia menegaskan, partainya memiliki banyak tokoh potensial di samping Jokowi. Kader lain yang disebut Puan, antara lain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Kalimantan Timur Teras Narang, dan Gubernur Kalimantan Barat Cornelius Lay. "Masih banyak juga bupati dan wali kota lain," katanya.

Menurut Puan, hingga kini PDI Perjuangan belum menentukan calon presiden yang akan diusung oleh partai berlambang banteng itu. Yang akan menentukan tokohnya, menurut Puan, adalah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Puan pun juga enggan menanggapi kabar yang menyebutkan Megawati menolak maju menjadi calon presiden pada pemilu mendatang. "Saya tidak tahu, mungkin Anda lebih tahu."