Selasa, 05 November 2013

Mangunhudoyo, 8 Anak Menantu Menjadi Prajurit

SAMBUT HARI PAHLAWAN 10 NOFEMBER 2013
Sugeng Mangunhudoyo (Kuningan), anak pertama  Mangunhudoyo,  adalah pejuang sejati, pimpinan perlawanan Rakyat daerahTegal,Brebes, Slawi, Purwokerto. Ia tak haus jabatan di TNI. Pangkat Kopral pun tidak, tapi ribuan veteran minta tandatangan kesaksian dibawah kepimpinannya ketika perang kemerdekaan. (bingkisan buat kel Sugeng Mangunhudoyo di Kuningan Jawa Barat)
Yoesoef Soegiono , menantu anak ke delapan Mangunhudoyo,  pemuda muhammadiah yang menjadi Tentara Pelajar di Tegal, lebih memilih menjadi guru Sekolah Rendah (ongko loro) setelah merdeka, ketimbang menerima diberi pangkat tinggi di TNI tapi perang sudah selesai. (suri tauladan dan contoh kel Yoesoef Soegiono)
Siddik Mangunhudoyo (Purwokerto) adik Sugeng Mangunhudoyo/anak ketiga, menerima pangkat penghargaan, pejuang Kemerdekaan di Daerah Tegal, brebes Slawi Banyumasdi , sebagai Letnan Satu CPM dan memilih pensiun muda ketimbang diatur oleh pahlawan Kesiangan (Bingkisan kel. Sidik Mangunhudoyo Banjarnegara, Cilacap)
Basuki Amanat Mangunhudoyo, adik Sugeng Mangunhudoyo/anak keempat Mangunhudoyo, pejuang Kemerdekaan daerah Tegal, Brebes, Slawi, Puwokerto, menerima beasiswa belajar di Luar Negeri dan pulang terkatung-katung hingga ditarik di perusahaan sepatu Henna sebagai ahli pembuat sepatu.
Lettu TNI  Kasim, menantu  anak kelima Mangunhudoyo, tim kesehatan Jendral Soedirman, belum ada dokter kala gerilya, dipundaknya sekesalamatan Jendral Soedirman menjadi tanggungjawabnya. Memilih pensiun dan membantu masyarakat daerah Majenang Cilacap dengan ilmu pengobatannya. Beliau hidup dengan penuh kesengsaraan. (bingkisan kel. Kasim Cilacap)
Kapt. TNI Muhammad Noor, menantu anak ke enam Mangunhudoyo, menerima pangkat penghargaan perwira (Kapten) atas perjuangan kemerdekaan di daerah Tegal, Brebes Slawi Banyumas, dibuang di korp seni (musik) tanpa naik pangkat hingga pensiun di Indramayu (Bingkisan kel. Muhammad Noor)
Sutoro, menantu anak ketujuh Mangunhudoyo tim Palangmerah perjuangan rakyat daerah Tegal, Brebes Slawi Banyumas pada perang kemerdekaan memilih pensiun ketimbang menarima jabatan sebagai matri pemberantas penyakit malaria. (Bingkisan Kel. Sutoro Purwokerto).

MANGUNHUDOYO (BANJARNEGARA), 8 ANAK MENANTU MENJADI PEJUANG , TANPA PENGHARGAAN DARI PEMERINTAH , MESKI RUMAH KEL. dI BANJARNEGARA DIBUMIHANGUSKAN TENTARA BELANDA. Adalah seorang Mantri Lumbung di Banjarnegara Jawa Tengah, petani sederhana dengan 8 anak yang kesemuanya berjuang melawan penjajahan. Dikarenakan keluarga tentara, Mangunhudoyo adalah orang yang dicari Belanda , Karena bersembunyi maka rumahnya di Klampok Banjarnegara dibakar oleh Belanda. 
Memiliki 3 anak laki-laki yakni:  Sugeng Mangunhudoyo (terakhir meninggal  di Kuningan Jawa Barat), adalah veteran pejuang 45, eks pemimpin perlawanan rakyat daerah Banyumas. Sugeng dikenal pemberani, ahli setrategi, dan memiliki kharismatik yang tinggi sehingga membawa keberanian bagi laskar pengikutnya.  Sugeng Mangunhudoyo, anak pertama Mangunhudoyo, pimpinan pejuang kemerdekaan daerah Tegal. Brebes, Slawi , purwokerto dan Banyumas. Sejarahperjuangan kemerdekaan didaerah Tegal sekitarnya tak lepas dari Nama Sugeng Mangunhudoyo. (lihat perpustakaan Angkatan Darat kodam Diponegoro).
Sidik Mangunhudoyo pensiunan Letnan Satu TNI dari  CPM terakhir meninggal 2003 di Banjarnegara), dan anak laki-laki lainnya adalah Basuki Amanat Mangunhudoyo , masuk angkatan laut kemudian keluar mendapat beasiswa ke luarnegeri, terkhir meninggal di Jakarta 2001.

PEMDA KAB/KOTA TEGAL.BREBES, SLAWI, PURWOKERTO SELAYAKNYA HARUS MENGHARGAI PAHLAWAN PEJUANG KEMERDEKAAN DIDAERAHNYA TERUTAMA KEPADA SUGENG MANGUNHUDOYO, PIMPINAN PEJUANG KEMERDEKAAN DI DAERAH ITU, SERTA KEL MANGUNHUDOYO DENGAN 8 ANAK MENANTU MENJADI PEJUANG TANPA PAMRIH.
JIKA DI SULSEL ADA ROBERT WOLTER MONGINSIDI, DI INDRAMAYU ADA SENTOT, DI BLITAR ADA SUPRIYADI, DI SOLO ADA KOMARUDIN. MAKA DI KARESIDENAN TEGAL DAN BANYUMAS ADA SUGENG MANGUNHUDOYO.
PARA SEPUH DAN RAKYAT KAB/KOTA TEGAL.BREBES, SLAWI, PURWOKERTO MENGETAUI BAHWA SUGENG MANGUNHUDOYO ADALAH PIMPINAN PEJUANG KEMERDEKAAN YANG SANGAT TERKENAL KEBERANIAN DAN KHARISMATIK SEHINGGA MAMPU MENGGELORAKAN SEMANGAT RAKYAT UNTUK BERSATU PADU MELAWAN PENJAJAH .
MANGUNHUDOYO, 8 ANAK MENANTU MENJADI PEJUANG, DIMAKAMKAN DI KLAMPOK PURWOKERTO 1966 DENGAN TANPA DIUNDANG DIHADIRI RIBUAN TENTARA SERTA BARET COKLAT DAN SEJUMLAH JENDERAL YANG TENGAH KEGIATAN DI PURWOKERTO
SEMOGA JASA PARA PAHLAWAN PERANG KEMERDEKAAN KHUSUS DI KARESIDENAN TEGAL, BANYUMAS KHUSUS SUGENG MANGUNHUDOYO, DKK DIBERIKAN TEMPAT YANG LAYAK DI SISI ALLAH SWT.
: Wawancara/kesaksian : Drs. Sigit,  kary. di Dept Kelautan (putra Sutoro menantu Mangunhudoyo); Nurorochman Sudibyo YS, seniman (putra Yoesoef Sugionao menantu Mangunhudoyo); Djoko Sarjono pendiunan kary Pemda Bandung, (putra Kapt. TNI Muhammad Noor); Dra Susilowati, pensiunan kary Pemda Kab. kuningan Mantan Camat Garawangi Kuningan, (putri Sugeng mangunhudoyo); Bambang wiraswasta di Cilacap (anak Lettu TNI Kasim). Agus Uban, wiraswasta di jakarta, (Anak Lettu CPM Sidik Mangunhudoyo).

Minggu, 03 November 2013

"GA BISA RENG, GA BISA, KITA HARUS BERSATU RENG, KALAU KAMU KE PENDOPO KITA KEPENDOPO SEMUA", "AKU LAYAK JADI ASPRI , GONG", "GA BISA KAMU ORA SEKOLAH", "AKU MASTER, GONG, AKU S DUA", " S DUA ENDASMU", "S DUAMU SABET SANA, SABET SINI, RENG".

"AKU MELU ENTHUS NANG PENDOPO" , "MAU JADI TUKANG SAPU RENG?" , "AKU MAU JADI ASPRI", "APA IKU ASPRI?" , "DASAR RA' TAU SINAU, ASPRI IKU ASISTEN PRIBADI". "YA AKU MELU, RENG?!", "KAMU KEMIT MASJID BAE".

IA AKAN SELALU DEKAT DENGAN RAKYAT



BERSAMA MUHAEMIN





GUS DUR MEMBERIKAN YANG TERBAIK UNTUK KABUPATEN TEGAL : WANGSIT UNTUK SEORANG ENTHUS SUSMONO


PASANGAN CABUB/CAWABUB ENTHUS SUSMONO-Dra. Hj. UMI AZIZAH SAH SEBAGAI BUPATI TERPILIH PERIODE 2014-2019

Hasil akhir perhitungan resmi oleh KPUD Kab. Tegal 3 Nofember 2013 menetapkan :
Enthus Susmono-Umi Azizah, meraih suara terbanyak dalam rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tegal, Ahad, 3 November 2013. Enthus-Umi mengungguli empat pasangan calon lain dengan perolehan 233.318 suara (35,21 persen).

Pasangan nomor satu, Rojikin-Budhiharto, memperoleh 116.234 suara (17,54 persen). Pasangan nomor dua, Himawan Kaskawa-Budi Sutriosno, memperoleh 44.189 suara (6,67 persen). Pasangan nomor tiga, Abdul Fikri-Kahar Mudakir, memperoleh 45.563 suara (6,87 persen). Dan pasangan nomor lima, Moh Edi Utomo-Abasari, memperoleh 223.436 suara (33,71 persen).

Dalam rapat pleno terbuka yang dijaga ketat oleh ratusan aparat itu, saksi dari tim sukses pasangan Edi-Abasari beberapa kali mengajukan interupsi. Keberatan mereka mayoritas ihwal keabsahan formulir C1, rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat tempat pemungutan suara (TPS). Ketua KPU Tegal, Sukartono, menjawab singkat semua interupsi itu dan melanjutkan rekapitulasi.

Sabtu, 02 November 2013

Ia Mendapat Restu Ki Ageng Pandan Arang (Pandanaran)

Ki Ageng Pandan Arang (disebut juga PandanaranPandanaran I) adalah bupati pertama Semarang, yang diangkat oleh sultan Demak Bintara. Konon nama Semarang diberikan olehnya, karena di tempat ia tinggal ditumbuhi oleh pohon asam yang jarang-jarang (bahasa Jawaasem arang). Tokoh ini juga dikenal sebagai penyebar Islam di daerah tersebut. Meskipun sezaman dengan para Wali Sanga, ia tidak termasuk ke dalamnya. Putranya dikenal dengan nama yang sama, namun kemudian lebih terkenal sebagai Sunan Bayat.
Tokoh ini berkedudukan di Pragota, yang sekarang adalah tempat bernama Bergota di kelurahan Randusari, Semarang Selatan. Dahulu Pragota berada sangat dekat dengan pantai, karena wilayah Kota Lama Semarang merupakan daratan baru yang terbentuk karena endapan dan proses pengangkatan kerak bumi. Tanah Semarang diberikan kepada Pandan Arang oleh Sultan Demak.
Asal-usul Pandan Arang tidak pasti, meskipun sebagian besar babad menyatakan bahwa ia adalah putra dari Panembahan Sabrang Lor (sultan kedua Kesultanan Demak) yang menolak tahta karena lebih suka memilih mendalami spiritualitas. Posisi sultan ketiga Demak kemudian diberikan kepada pamannya. Pendapat lain menyatakan bahwa ia adalah saudagar asing, mungkin dari ArabPersia, atau Turki, yang meminta izin sultan Demak untuk berdagang dan menyebarkan Islam di daerah Pragota. Izin diberikan baginya di daerah sebelah barat Demak. Cerita lain bahkan menyebutkan ia adalah putra dari Brawijaya V, raja Majapahit terakhir, meskipun tidak ada bukti tertulis apa pun mengenainya.
Makamnya terletak di wilayah Kelurahan Mugassari, Semarang Selatan.

Kamis, 31 Oktober 2013

SLAWI-NEWS MENGUCAPKAN SELAMAT KEPADA CALON BUPATI DAN CALON WAKIL BUPATI: BAPAK ENTHUS SUSMONO DAN Dra. Hj. UMI AZIZAH YANG TELAH TERPILIH DENGAN SUARA TERBANYAK SEBAGAI BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN TEGAL PERIODE 2014-2019





KABUPATEN TEGAL KELAK MENJADI DAERAH TUJUAN WISATA SENI-BUDAYA DAN KERAJINAN TERKENAL DI DUNIA

Potensi budaya Kabupaten Tegal memang sudah sejak dulu terkenal dan menjadi buah bibir dunia Internasional. Masyarakat Tegal yang kreatif serta budaya tegal yang tinggi merupakan modal sumber daya potensial menjadikan Tegal sebagai Kabuaten yang mampu menjadi Daerah tujuan wisata Dunia. Harapan ini bukan tidak mungkin jika Bapak Enthus Susmono yang merupakan seniman kelak memimpin kabupaten tegal.
Gairah ini tentu saja disambut genbira tidak saja kalangan seniman tetapi juga lakangan pengrajin seni yang banyak terdapat di daerah Kabupaten tegal.

Rabu, 30 Oktober 2013

TEGAL LAGI LAKON "GATOTKACA SUNGGING"


TEGAL LAGI LAKON "GATOTKACA SUNGGING"
Cerita Gatot Kaca berjudul “Gatotkaca Sungging” mengisahkan cita-cita Raden Gatot Kaca, yang berencana membangun sebuah kesatrian di Kerajaan Pringgondani - Kerajaan warisan Prabu Trembuku, kakek Raden Gatotkaca dari pihak ibu, Dewi Arimbi.

Dalam prosesnya, cita-cita ini terhalang oleh ketidaksetujuan beberapa pihak dari Kerajaan Astina, yaitu Begawan Durna, melalui Prabu Wasawala. Hal ini menyebabkan perang antara pihak Prabu Wasawala melawan dua putra Bima, Gatotkaca dan Raden Antareja. Sayang, pihak Gatotkaca mengalami kekalahan hingga koma. Karena, dalam siung Prabu Wasawala menitis darah Prabu Dasamuka (Rahwana).

Dengan keadaan putranya yang sedang koma, Dewi Arimbi sangat sedih. Namun, kesedihan itu terobati setelah Semar yang merupakan pamongnya dari Pandawa memberi tahu bahwa keadaan Raden Antareja dan Gatotkaca dapat disembuhkan dengan wasiat selendang yang warisan Prabu Trembuku yang ternyata dimiliki oleh Arimbi.

Akhir cerita dikalahkanya Prabu Wasawala yang sangat sakti, ternyata mempunyai kelemahan kalau berperang dengan monyet putih. Oleh karena itu, Prabu Wasawala kalah berperang dengan Raden Hanoman.

'WONG TEGAL ORA BISA DIAPUSI'

'Sangkane wong tegal kena diapusi?'
Karakter orang Tegal itu perlu diketahui, mereka bisa halus seramah mungkin, bisa sabar sesabar-sabare, bisa merendah serendah-rendahnya. Namun jangan tanya sebetulnya dibalik itu 'wong Tegal ora bisa diapusi' (tidak bisa dibohongi).
Hal demikian dikarenakan wong Tegal telah sejak dulu menjadikan alam sebagai sumber belajar. Buktinya tidak ada sejarahnya orang Tegal terdengar kelaparan atau susah mencari makan. Ini semua karena karakter yang slalu menjadikan alam sebagai sumber belajar. 

Kamis, 17 Oktober 2013

ENTHUS BISA MENANG

JIKA SUARA PECAH ENTHUS BISA MENANG
Foto: Puncak kampanye cabub dan cawabub dari partai PKB dan NU Kab Tegal Pasangan Ki Entus SusmOno~Umi Azizah di lapangan sepak bolA Talok kecamatan Pangkah
KAMPANYE YANG SLALU DIBANJIRI MASYRAKAT

Senin, 23 September 2013

Agus Marto dan Jokowi pasangan serasi

Agus memuji Jokowi yang berhasil menurunkan laju inflasi Provinsi DKI Jakarta selama dua kuartal di tahun 2013. Jokowi, menurut dia, telah memberikan prioritas pada pengendalian tingkat inflasi daerah yang dipimpinnya. "Dia pengendali inflasi Provinsi DKI Jakarta yang terbaik," kata Agus.

Agus mengatakan Provinsi DKI Jakarta berperan 22,5 persen terhadap inflasi nasional dan menyumbang 18 persen kepada pertumbuhan ekonomi nasional. Berdasarkan data Bank Indonesia, ia mengatakan sepanjang 2011 dan 2012 inflas Provinsi DKI Jakarta selalu lebih tinggi dari inflasi nasional. "Sementara selama dua kuartal terakhir 2013, inflasi Jakarta lebih rendah dibandingkan inflasi nasional," kata dia.

 Sejumlah pengamat dan analis politik memprediksi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi akan muncul sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Bahkan, dalam survei lewat telepon yang digelar Tempo selama tiga hari sejak Senin hingga Rabu, 28 Agustus 2013, delapan dari 10 analis politik menjagokan mantan Wali Kota Solo, Jawa Tengah, itu memenangkan kursi R1 dalam Pemilihan Umum 2014.

Menurut pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengentahuan Indonesia, Indria Samego, Agus Marto dan Jokowi adalah pasangan yang serasi. Dari segi kualitas dan integritas, mantan Menteri Keuangan itu, mampu mengimbangi Jokowi. "Agus Marto latar belakangnya cukup bersih, kombinasi yang cukup bagus," katanya saat dihubungi Tempo, Jumat, 13 September 2013.

JOKOWI SEBAGAI CALON PRESIDEN MERAJAI SURVAI YANG DILAKUKAN OLEH SEJUMLAH LEMBAGA

TEMPO.COJakarta - Sejumlah pengamat dan analis politik memprediksi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi akan muncul sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Bahkan, dalam survei lewat telepon yang digelar Tempo selama tiga hari sejak Senin hingga Rabu, 28 Agustus 2013, delapan dari 10 analis politik menjagokan mantan Wali Kota Solo, Jawa Tengah, itu memenangkan kursi R1 dalam Pemilihan Umum 2014.

Direktur Riset Charta Politica Indonesia Yunarto Wijaya, satu dari 10 analis yang ikut disurvei, mengatakan Jokowi memiliki kans terbesar menduduki kursi Presiden. Keyakinannya itu mengacu pada rilis sejumlah lembaga survei nasional yang kerap kali menempatkan Jokowi sebagai tokoh yang paling tinggi elektabilitasnya. "Kalau tidak ada perubahan yang cukup besar, Jokowi tidak terbendung," kata Yunarto Wijaya.

Dalam hasil survei Opinion Makers dan Pakar yang dirilis lembaga survei Pol-Tracking Institute Agustus lalu, gubernur terpilih DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi, menempati peringkat pertama. Ia menggungguli 34 nama lain, seperti Anies Baswedan dan Sri Mulyani Indrawati. Demikian pula dalam Survei Nasional Partisipasi Politik dan Perilaku Memilih Pra-Pemilu 2014 yang digelar Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), akhir Juni lalu. Jokowi mengalahkan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Tak semua analis politik sepakat Jokowi bakal menduduki kursi presiden. Misalnya saja, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Arbi Sanit. Menurut Arbi, rilis beberapa lembaga survei yang menempatkan Jokowi sebagai tokoh tertinggi elektabilitasnya belum mengatakan apa pun. "Survei sekarang banyak biasnya," katanya. Arbi menegaskan, Jokowi bakal tak terbendung di Pilpres 2014 kalau kalangan menengah ke atas ikut mendukungnya. Selama ini Jokowi hanya didukung oleh kalangan menengah ke bawah. Demikian juga dengan Kacung Marijan, guru besar Ilmu Politik Universitas Airlangga, yang ragu Jokowi bakal maju dalam pilpres. "Masih tanda tanya apakah Megawati bersedia melepaskan jatahnya sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan."

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Puan Maharani meminta publik untuk tidak selalu mengaitkan Jokowi dengan pencalonan presiden. Ia menegaskan, partainya memiliki banyak tokoh potensial di samping Jokowi. Kader lain yang disebut Puan, antara lain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Kalimantan Timur Teras Narang, dan Gubernur Kalimantan Barat Cornelius Lay. "Masih banyak juga bupati dan wali kota lain," katanya.

Menurut Puan, hingga kini PDI Perjuangan belum menentukan calon presiden yang akan diusung oleh partai berlambang banteng itu. Yang akan menentukan tokohnya, menurut Puan, adalah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Puan pun juga enggan menanggapi kabar yang menyebutkan Megawati menolak maju menjadi calon presiden pada pemilu mendatang. "Saya tidak tahu, mungkin Anda lebih tahu."

Jumat, 09 Agustus 2013

Rilis survei terakhir Pusat Data Bersatu (PDB).

Berikut tingkat elektabilitas capres jika Pilpres digelar saat ini, sesuai survei PDB:

1. Joko Widodo: 25,97%
2. Prabowo Subianto: 19,83%
3. Megawati Soekarnoputri: 13,08%
4. Aburizal Bakrie: 11,62%
5. Jusuf Kalla: 5,47%
6. Wiranto: 3,59%
7. Hatta Rajasa: 1,2%
8. Mahfud MD: 1,2%
9. Dahlan Iskan: 1,11%
10. Chairul Tanjung: 0,43%
11. Marzuki Alie: 0,26%
12. Joko Suyanto: 0,09%
13. Pramono Edhie Wibowo: 0,09%

Calon lain: 0,11%
tidak memilih: 0,85%
Belum menentukan: 10,51%


Survei ini dilakukan dari tanggal 11 Juni s/d 18 Juni 2013. Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuisioner terstruktur terhadap 1.200 responden di 30 provinsi di Indonesia. Usia minimum responden adalah 17 tahun atau sudah menikah. Penelitian ini memiliki margin of error 2,8 persen.

PREDIKSI CALON BUPATI KABUPATEN TEGAL, JAWA TENGAH YANG BAKAL TERPILIH MENURUT JAYABAYANE

1. Di bulan/hari   saat pemilukada Kabupaten Tegal  pada saat itu usia calon Bupati 
    dan Calon  Wakil Bupati  adalah
    usia kebegjaan (kejayaan) yang bersangkutan menurut perhitungan kitab
    bethajemuradamakna.

2. Tahun 2013 saat pemilukada Kabupaten Tegal merupakan tahun hoki / rejeki yang
    bersangkutan baik dimiliki
     cabub maupun cawabub.

3. Ada tanda-tanda aneh yang dirasakan sang calon baik cabub maupun cawabub.

4. Pernah "kekatonen" atau  "diimpeni", "ditekani" Juru Demang Ki Gede Sebayu baik
    diri sang calon bupati, istrinya atau anak dari sang calon bupati
    (kekatonen : sekelebat pernah melihat , diimpeni : bermimpi didatangi, ditekani : ada      
    seseorang datang ke rumah namun kemudian menghilang.

5. "Raine bening, cahaya memancar, yen ndeleng rai lan gambar raine  langsung inget-
    inget kaya sapa ya."
    ( Mukanya  jernih, memancarkan cahaya, kalau menjumpai wajahnya baik foto
     maupun melihat langsung  
     yang melihat seakan-akan  bertanya seperti siapa ya).

Jumat, 02 Agustus 2013

Ranking Populair tahun 2012 di mata Indonesia para Calon Bupati Tegal


Ranking Populair tahun 2012 di mata Indonesia para Calon Bupati Tegal

Enthus Susmono (seniman)
R.Himawan Kaskawa, SH, MH
Drs. H. Abdul Fikri, MM (Ketua PKS Jateng)
Rojikin AH, SE (Ketua PDIP Kabupaten Tegal)
dr. H. Moh. Edi Utomo (Pengusaha)



Ranking Populair tahun 2012 di mata Jawa Tengah  para Calon Bupati Tegal

Drs. H. Abdul Fikri, MM (Ketua PKS Jateng)
Enthus Susmono (seniman)
Rojikin AH, SE (Ketua PDIP Kabupaten Tegal)
dr. H. Moh. Edi Utomo (Pengusaha)
R. Himawan Kaskawa, SH, MH



Ranking Populair tahun 2012 di mata Kabupaten Tegal  para Calon Bupati Tegal

Rojikin AH, SE (Ketua PDIP Kabupaten Tegal)
dr. H. Moh. Edi Utomo (Pengusaha)
Enthus Susmono (seniman)
Drs. H. Abdul Fikri, MM (Ketua PKS Jateng)
R. Himawan Kaskawa, SH, MH

Keterangan:  Kepopulairan berubah-ubah tergantung pemberitaan yang bersangkutan pada publik. Kreteria adalah sering diberitakan media massa, 
aktiftas sosial, sering dibicarakan masyarakat, kiprah, serta peran dalam profesinya

Enthus Susmono Calon Bupati Kabupaten Tegal


Enthus Susmono Calon Bupati Kabupaten Tegal

dr. H. Moh. Edi Utomo


dr. H. Moh. Edi Utomo

Drs. H. Abdul Fikri, MM


drs. H. Abdul Fikri, MM
"Kabeh dadi humas"

R. HIMAWAN KASKAWA, SH.MH ( Bakal Calon Bupati Kabupaten Tegal


R. HIMAWAN KASKAWA, SH.MH ( Bakal Calon Bupati Kabupaten Tegal 

Senin, 29 Juli 2013

ENDAH LARAS BINTANG BERSINAR ARTIS INDONESIA SAAT INI



perempuan kelahiran Solo, Jawa Tengah, 3 Agustus 1976, tampak begitu besar. Maklumlah, Endah dilahirkan dan besar di lingkungan keluarga yang memang kental darah seninya. Neneknya merupakan dalang putri pertama di Indonesia, sementara sang kakek dan ayahandanya juga berprofesi sebagai dalang wayang kulit. Darah seni yang mengalir di tubuh Endah juga berasal dari sang ibu yang berprofesi sebagai guru tari jawa.

LUNTUR Campursari ENDAH LARAS , UNTUK PEMIRSA SLAWI NEWS

ENDAH LARAS


lahir di Solo pada 3 Agustus 1976. Sejak kecil dia sudah akrab dengan dunai seni karena ayahnya adalah seorang dalang wayang kulit.  Bakat berkesiannya terlihat semenjak dia masih sangat muda.  Kemenangannya pada sebuah kompetisi tari tahun 1988 adalah momentum awal baginya untuk mengeluti dunia seni secara serius dan intens, terutama menyanyi dan menari.




Pengalaman berkeseniannya-pun semakin luas seiring dengan beragam prestasi yang ia dapat dalam berbagai ajang kompetisi, teruatama kompetisi menyanyi.
Pada tahun 1996 Ia memulai karier profesionalnya sebagai penyanyi. Dia bekerja di proyek-proyek dari sejumlah komponis Indonesia seperti ; Anjar Any, Manthou’s, Mus Mulyadi, Cak Diqin dan aktif merekam beberapa album musik komersial hingga tahun 2011, Beberapa album yang pernah diproduksinya adalah ; album rekaman “Keroncong Gemes”, Album rekaman kendang kempul “Lelo Ledhung”, album rekaman  campursari “Aja Kanda Sapa-Sapa”, “Gajah Lampung”, dan lain-lain.  Terakhir tahun 2011 ia merekam album “Keroncongkoe”.
Kekayaan warna suaranya yang mempesona , keintiman dan totalitasnya menggeluti dunia seni yang yang melintas batas , membuka kesempatannya untuk bekerjasama aktif dalam karya beberapa seniman , seperti: Ki Anom Suroto (dalang), Ki Manteb Soedharsono (dalang), Ki Enthus Susmomo (dalang), Slamet Gundono (dalang wayang suket), Dedek Wahyudi (komposer gamelan) , Mugiyono Kasido (koreografer), I Wayan Sadra (komposer), Wied Sendjayani (koreografer balet), Jadug Ferianto (komposer), Garin Nugroho (Sutradara film), dan lain-lain.
Pada tahun 2009 Ia terlibat dalam  pementasan wayang kulit  rai wong “Dewa Ruci’ dengan dalang Ki Enthus Susmono yang dipentaskan pertama kali di Festival Wayang Internasional di Denpasar Bali, dan di beberapa Negara ; Belanda, Belgia, Perancis dan Korea.

Tahun 2010 Ia terlibat sebagai penari, penyanyi dan musisi dalam pertunjukan "Opera Jawa"  yang disutradarai oleh Garin Nugroho. Dipentaskan dalam rangka 100 tahun Tropen Museum di Amsterdam Belanda, di Musee du quai Branly Paris, Solo, Jogyakarta dan Jakarta. Tahun 2012 kembali Ia terlibat dalam karya garin Nugroho, film “Soegija”.
 (copyright by Honggo Panglimahttps://www.facebook.com/Hanggowo)