Minggu, 28 Desember 2014

Daftar Harga Batu akik

Harga batu akik itu seperti paksi (burung), turangga (kuda), pusaka (keris dsb.)  dan wanodya (wanita). Batu akik termasuk dalam empat hal yang disebutkan tadi. Ia memiliki nilai nilai kebendaan, mistik, khasiat, dan historis. Batu akik dengan memiliki nilai-nilai tersebut tidak mudah diukur dengan patokan harga tetapi tergantung suka-suka penjual atau pembelinya.
Jika sebuah batu akik memiliki nilai-nilai kebendaan, mistik, khasiat dan historis yang tinggi boleh jadi akan mahal harganya. Jangankan nilai empat-empatnya itu  dimiliki oleh sebuah batu akik tetapi salah satunya saja akan membuat batu akik itu bernilai.
Untuk lebih meyakinkan hati, maka sebaiknya membeli batu akik itu sesuaikan saja dengan harga kebendaan batu itu artinya sesuai dengan ujud bendanya. Nilai ujud kebendaan ini sebaiknya teliti :
1. Keaslian batu akik tersebut (orisinilitas)
2. Kelangkaan jenisnya (semakin banyak dijumpai semakin murah)
3. Keunikan , nilai seni, (art)
4. Kandungan batu mulianya (semakin berumur semakin mahal)
Disamping itu harga jangan dikaitkan dengan aksesories yang menempel batu itu apakah ujud cincin atau kalung atau ikat pinggang atau tempat batu itu menempel.

Jumat, 18 Juli 2014

BETY : BEDA TIPIS ..............!

BETY : BEDA TIPIS   ..............! (Sumber Solo Pos FM)
Rekapitulasi perhitungan suara Pilpres 2014 telah memasuki tingkatan kabupaten/kota. Dari hasil real count formulir DB1 yang telah diunggah di situs resmi KPU, Jokowi-JK unggul dari Prabowo-Hatta.
Detikcom merekapitulasi formulir DB1 yang terverifikasi di situs resmi KPU, Jumat (18/7/2014). Hasil rekapitulasi ini dikumpulkan selama kurang lebih setengah jam, dari pukul 11.00 WIB hingga 11.30 WIB. Formulir DB1 yang terverifkasi baru sekitar 57%, yaitu dari 292 kabupaten/kota. Sementara DB1 yang belum terverifikasi tak dimasukkan ke perhitungan.
Hasilnya, Prabowo-Hatta meraih 48,80% atau 38.418.035 suara. Jokowi-JK unggul dengan perolehan 51,20% atau 40.301.230 suara. Selisih suara keduanya 2,39% atau 1.883.195 suara.
Prabowo-Hatta unggul di Aceh, Gorontalo, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Lampung, Maluku, NTB, Riau, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan
Jokowi-JK unggul di Bali, Bengkulu, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jambi, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kepulauan Babel, Kepulauan Riau, Maluku Utara, NTT, Papua, Papua Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, dan Sumatera Utara.
Proses rekapitulasi masih terus berlangsung dan data masih terus berubah.

Senin, 07 Juli 2014

Tentang "Matahari di balik punggung calon Raja/Presiden

Tentang "Matahari di balik punggung calon Raja/Presiden
Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto adalah ulama besar Indonesia saat itu di Jawa Timur, disamping seorang kiyai juga seorang guru silat olahkanuragan. Ia melihat 2 matahari diantara Kusno (Soekarno) dan Kartosuwiryo. Tak mungkin kedua matahari memimpin Nusantara ini. Sebagai orang tuayang bijak tidaklah baik untuk menghendaki keduanya bersiteru saling membunuh. Jadialah kelak dua orang seperguruan ini menjadi raja. Meski Karto Suwiryo berada dihutan-hutan, Bungkarno yang presiden RI ini tetap mengakuinya sebagai saudara dan "Raja" Indonesia dalam hutan.
Kisah tentang "matahari bersinar" juga dilihat oleh Sunan Kudus terhadap prajurit tamtama bernama Maskarebet, kenapa tidak pada putra mahkota? Atau kerabat / saudara Sultan lainnya? Inilah Indonesia sejak Daha, Kediri, Singosari, Majapahit memberikan gambaran bahwa Waris itu belum tentu Pewaris tahta. Akhirnya lambang-lambang negara Demak pun jatuh ke tangan Maskarebet anak kampung yang terkenal dengan sebutan Joko Tingkir dengan mendirikan kerajaan Pajang sebagai menerus tahta Demak.
Begitu juga Sultan Hadiwijaya ( Maskarebet/Joko Tingkir) selanjutnya , entah mengapa 'sinar matahari ' justru bersinar di punggung anak angkatnya, Sutawijaya. Sedang putra mahkota Pangeran Benawa tampak suram tanda-tandanya. Jadilah penerus tahta Pajang itu ke Mataram kepada Sutawijaya yang bergelar Senopati ing Alogo. Sekali lagi waris belum tentu pewaris. Dan ini Indonesia bukan kerajaan Inggris atau Belanda .
Bukti-bukti sejarah semua serba mungkin, bayangkan anak tukang kayu di pinggir hutan aja bisa menjadi raja, contohnya adalah Ken Angrok ! Kemudian Mas Karenet anak kampung pinggiran di Tingkir, lalu Sutawijaya semua bukan waris tapi pewaris !
Dari itu semua, bukan mustahil apabila ada anak orang miskin menjadi ''raja" (presiden ) Indonesia ini.
Dan sebetulnya diantara dua calon presiden itu , orang yang memiliki keistimewaan 'linuwih' dan 'waskita' akan dapat melihat sinar 'matahari di punggung diantara dua capres kita itu. Siapa capres yang memiliki sinar itu sebaiknya tanyakan pada yang orang yang memiliki linuih dan waskita dibidangnya.

CAPRES MENUURUT RONGGOWARSITO

CAPRES MENUURUT RONGGOWARSITO
Menurut Rongowarsito, ada tujuh satrio piningit yang akan muncul sebagai pemimpin di wilayah seluas wilayah Kerajaan Majapahit (Nusantara): (1) Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro, yaitu pemimpin yang akrab dengan penjara, yang membebaskan bangsa Indonesia dari cengkeraman penjajah; (2) Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar; yaitu pemimpin yang kaya harta (mukti) dan berwibawa atau ditakuti, tetapi dia akan mengalami suatu keadaan selalu dipersalahkan; (3) Satrio Jinumput Sumelo Atur, yaitu pemimpin yang diangkat bagai dipungut; (4) Satrio Lelono Topo Ngrame, yaitu pemimpin yang suka mengembara yang memiliki tingkat religiusitas tinggi; (5) Satrio Piningit Hamong Tuwuh, yaitu pemimpin yang membawa kharisma leluhurnya; (6) Satrio Boyong Pambukaning Gapuro, yaitu pemimpin yang berpindah tempat dan akan menjadi peletak dasar dasar sebagai pembuka gerbang menuju keemasan; dan (7) Satrio Pinandhito Sinisihan Wahyu, yaitu pemimpin yang sangat religius sehingga ia diibaratkan seorang pendeta atau Begawan yang senantiasa akan bertindak atas dasar hukum Tuhan.

Tidak ada orang yang dapat meramal siapa presiden RI ke 7 setelah SBY , hanya Allah SWT yang mengetahuinya.

Tidak ada orang yang dapat meramal siapa presiden RI ke 7 setelah SBY , hanya Allah SWT yang mengetahuinya.

Digambarkan orang yang dapat meramal ini hanya ada dalam cerita fiksi yang populair adalah cerita fiksi karya SH Mintardja berjudul Api Di Bukit Menoreh. Di dalam buku itu digambarkan ada seorang yang pandai meramal sesuatu yakni Ki Waskita , seorang tokoh tua utama dalam buku itu selain Kiai Gringsing dan Ki Sumangkar. Ki Waskita digambarkan bisa melihat meramal dari tanda-tanda akan kejadian pada diri seseorang . Sungguh pun demikian SH Mintardja , sang pengarng buku, tetap menekankan dalam buku itu bahwa semuanya tergantung Yang Maha Kuasa.

Jadi jangan percaya ramalan-ramalan orang !

TENTANG WAHYU KERATON YANG TERDAPAT PADA CALON PRESIDEN/RAJA


Untuk melihat tanda - tanda capres mana yang memiliki 'sinar matahari' ("wahyu keraton) itu terdapat ciri-ciri yang biasa melekat seperti :
a. Raine kadang sumorot bercahaya
b. Raine kadang berganti ganti (mirip - mirip si A atau si B, namun bukan 'mencala putra-mencala putri)
c. Ada dimana-mana secara ujug-ujug
d. Yen anggon-anggon (berpakaian keraton /resmi ) sudah mirip raja atau presiden.
e. meseme ora kepaksa
(Rg Bagus warsono)

Rabu, 02 April 2014

JAYABAYANE: JAYABAYANE MENERIMA JASA KONSULTASI PEMENANGAN CAL...

JAYABAYANE: JAYABAYANE MENERIMA JASA KONSULTASI PEMENANGAN CAL...: JAYABAYANE TELAH TERUJI MEMBANTU DAN MEMPREDIKSI CALON GUBERNUR DAN CALON BUPATI TANPA MELESET. KINI MEMBUKA KONSULTASI JASA PEMENANGAN CA...

Kamis, 09 Januari 2014

ENTHUS SUSMONO PROFILE

Dilahirkan dari keluarga dalang, Enthus Susmono lahir pada tanggal 21 Juni 1966 di Desa Dampyak, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal. Ia adalah anak satu-satunya Soemarjadihardja, dalang wayang golèk terkenal di Tegal, dengan istri ketiga yang bernama Tarminah, bahkan R.M. Singadimedja, kakek moyangnya, adalah dalang terkenal dari Bagelen pada masa pemerintahan Sunan Amangkurat di Mataram. 

Ki Enthus Susmono dengan segala kiprahnya yang kreatif , inovatif serta intensitas eksplorasi yang tinggi telah membawa dirinya menjadi salah satu dalang kondang dan terbaik yang dimiliki negeri ini. Pikiran dan darah segarnya mampu menjawab tantangan dan tuntutan yang disodorkan oleh dunianya, yaitu jagad pewayangan. Gaya sabetannya yang khas kombinasi sabet wayang golek dan wayang kulit membuat pertunjukannya berbeda dengan dalang-dalang lainnya. Ia juga memiliki kemampuan dan kepekaan dalam menyusun komposisi musik baik modern maupun tradisi (gamelan). Kekuatan mengintrepretasi dan mengadaptasi cerita serta kejelian membaca isu-isu up to date membuat gaya pakelirannya menjadi hidup dan interaktif. Didukung eksplorasi pengelolaan ruang artisitik kelir menjadikannya lakon-lakon yang ia bawakan bak pertunjukan opera wayang yang komunikatif, spektakuler, aktual dan menghibur. 

Ia adalah salah satu dalang yang mampu membawa pertunjukan wayang menjadi media komunikasi dan dakwah yang efektif. Pertunjukan wayangnya kerap dijadikan sebagai ujung tombak untuk menyampaikan program-program pemerintah kepada masyarakat, seperti: kampanye anti narkoba, HIV/Aids, HAM, Global Warming, program KB, kampanye pemilu damai,sosialisasi Mahkamah Konstitusi RI dan lain-lain Disamping dia juga aktif mendalang di beberapa pondok pesantren melalui media Wayang Wali Sanga. 

Kemahiran dan “kenakalannya” mendesign wayang-wayang baru/kontemporer seperti wayang Goerge Bush, Saddam Husein, Osama bin Laden, Gunungan Tsunami Aceh, Gunungan Harry Potter, Batman, wayang alien, wayang tokoh-tokoh politik dan lain-lain membuat pertunjukan wayangnya selalu segar, penuh daya kejut dan mampu menembus beragam segment masyarakat. Ribuan penonton selalu membanjiri saat ia mendalang. Keberaniannya melontarkan kritik terbuka dalam setiap pertunjukan wayangnya, memposisikan tontonan wayang bukan sekedar media hiburan melainkan adalah sebagai media alternatif untuk menyampaikan aspirasi masyarakat.

Baginya, wayang adalah sebuah kesenian tradisi yang tumbuh dan harus selalu dimaknai kehadiriannya agar tidak beku dalam kemandegan. Daya kreatif dan inovasinya telah mewujud dalam berbagai bentuk sajian wayang, antara lain: wayang wali, wayang planet (2001-2002), Wayang Wali (2004-2005), Wayang Prayungan,  Wayang Rai Wong (2004-2006), Wayang Blong (2007) dan lain-lain. Museum Rekor Dunia Indonesia-pun (MURI) menganugerahi dirinya sebagai dalang terkreatif dengan kreasi jenis wayang terbanyak (1491 wayang). Dan beberapa wayang kreasinya telah dikoleksi oleh beberapa museum di dunia seperti TROPEN Museum di Amsterdam-Belanda, Museum of Internasional Folk Arts (MOIFA) di New Meksiko dan Museum Wayang Walter Angts di Jerman Semuanya tak lain dimuarakan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat luas terhadap wayang, penajaman pasar dan membumikan kembali wayang kulit di tanah air tercinta ini. 

Pada tahun bulan Januari 2009, Karya Wayang Kulit Ki Enthus dipamerkan dalam event bergengsi di Museum Tropen Belanda dengan tajuk “ Wayang Superstar The Theatre World of Ki Enthus Susmono. Kemudian pada bulan Juni 2009 Ki Enthus menggelar serangkain tour pentas wayang “DEWA RUCI” di beberapa Negara seperti Belanda, Perancis dan Korea Selatan.

ENTHUS SUSMONO DAN UMI AZIZAH , BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN TEGAL 2014-2019













Enthus Susmono resmi menjadi Bupati Tegal bersama Wakilnya Umi Azizah hari ini. Hadir dalam pelantikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan sejumlah tokoh penting lainnya. Enthus sendiri berhasil memenangkan Pemilihan Bupati (Pilbup) Tegal pada Oktober 2013 lalu.

Minggu, 05 Januari 2014

Slamet Gundono


Selamat Jalan Ki Slamet Gundono, Almarhum memang luarbiasa , semoga Allah menempatkan di sisiNya.

Slamet Gundono

Lahir :
Tegal, Jawa Tengah
19 Juni 1966 meninggal
(Minggu 5 Januari 2014 di RS Yarsis Solo)

Pendidikan :
Madrasah Aliyah Pondok Slawi, Tegal,
(1987 -1989),
IKJ Jurusan Teater
STSI Surakarta Jurusan Pedalangan

Profesi :
Dalang Teater Wayang

Penghargaan :
Penghargaan I atas Pentas Eksperimen Wayang 45 Menit”dalam Acara Festival Senimania Republika yang diselenggarakan oleh Harian Republika di Taman Ismail Marzuki –Jakarta

Karya Tulis :
Presiden Buruh Rakyat (2009)
Slamet Gundono, harus diakui sebagai dalang muda yang kreatif. Sebagai pengagum Ki Nartosabdho (alm), ia ingin menjadi dalang wayang kulit yang bergaya klasik. Kemampuan dan karakter vokalnya cukup bagus, bahkan bisa disebut reinkarnasinya Ki Narto. Soal olah gerak boneka wayang alias sabet juga standar.

Hanya, dia kalah dalam persaingan antar-dalang. Lobi dan jaringan dengan konsumen dan broker sudah dikuasai dalang-dalang mainstream, yaitu Ki Manteb Sudharsono dan Ki Anom Suroto untuk gaya Surakarta dan Ki Hadi Sugito untuk gaya Yogyakarta. Karena itulah, ia mengembangkan gaya pertunjukan sendiri, seperti wayang suket yang boneka wayangnya terbuat dari rumput atau wayang gremeng yang dimainkan tanpa boneka wayang kulit. Nyatanya, dia sukses dengan hasil eksplorasi kreatifnya. Baik ditilik secara eksistensialis maupun dari sudut pandang ekonomis.

Slamet Gundono adalah dalang yang sering disebut-sebut mbeling. Ia adalah dalang yang cerdas, yang tidak tunduk pada aturan baku, juga tidak mendek karena keterbatasan peralatan dan persyaratan dalam mendalang. Lakon dan jalan cerita yang dimainkan, pada pertunjukan merupakan gubahan dari fiksi yang dipadukan dengan fakta, sehingga dalam lakon terdapat pembaruan. Cerita tidak mengalami stagnasi.
Boneka wayang yang dibuat dari kulit, yang biasa digunakan untuk pertunjukan wayang kulit, di tangan Slamet Gundono bisa diubah dengan apa saja. Pertunjukan wayang seperti itu, tentu saja sudah sangat menjauh dari pakem pertunjukan wayang kulit konvensional. Jika pertunjukan Slamet Gundono harus diberi istilah, dengan pertunjukan teater wayang. Dikatakan teater, karena pertunjukan ini juga melibatkan aktor-aktor lain yang bermain di panggung, dan dalam beberapa adegan para aktor itu berinteraksi dengan wayang yang dimainkan Slamet.