Ciri-ciri ayam bangkok itu badannya tinggi terlihat ketika masih kecil, kalau berjalan lehernya berdiri walau kepalanya menunduk, kakinya bersisik membuka seperti kuku tidak menutup seperti sisik ikan, jari-jarinya mencengkeram sehingga tampak membengkok tapi bukan cacad, jalunya tidak lacip tajam, tapi bertulang tumbuh. Jenggernya tidak mekar tapi kecil menjulur ke belakang kepala namun merupakan mahkota yang serasi. Bila ada bulu putih ia sumputkan di balik bulu hitamnya.
Kabupaten tegal terkenal dengan ayam bangkok aduannya. Para penggemar ayam bangkok aduan dari berbagai penjuru datang ke tegal mencari ayam aduan.
Hikayat:
Menurut sejarah kerajaan Demak dan Mataram Islam rakyat tegal telah terkenal sebagai masyarakat yang "kepakai" (ke anggo) oleh kerajaan baik sebagai pegawai kerajaan, pesuruh, sais dokar, juru tulis, juru masak atau pun prajurit. Yang disebut terakhir ini terbukti banyak orang tegal dimana-mana, terutama pada waktu Mataram menyerang Batavia (Jakarta) orang-orang tegal yang kala itu menjadi prajurit karena matut pada tugasnya dan tak ada intruksi kerajaan untuk kembali pulang maka mereka terdampar di kantong-kantong pasukan seperti di Jakarta Utara, Bebelan Bekasi, Rengas Dengklok, Karawang, pusaka negara subang dan Indramayu.
Nah hubungannya dengan ayam bangkok aduan, adalah perlambang bahwa orang tua yang anak-anak mudanya diutus ke medan perang diibaratkan seperti ayam jago. Ayam jago yang gagah dan pilih tanding (tiadak terkalahkan), Bahkan menurut hikayat itu banyak para senopati (perwira) perang Kerajaan Demak dan Mataranm Islam yang berasal dari Tegal.