Senin, 07 Juli 2014

Tentang "Matahari di balik punggung calon Raja/Presiden

Tentang "Matahari di balik punggung calon Raja/Presiden
Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto adalah ulama besar Indonesia saat itu di Jawa Timur, disamping seorang kiyai juga seorang guru silat olahkanuragan. Ia melihat 2 matahari diantara Kusno (Soekarno) dan Kartosuwiryo. Tak mungkin kedua matahari memimpin Nusantara ini. Sebagai orang tuayang bijak tidaklah baik untuk menghendaki keduanya bersiteru saling membunuh. Jadialah kelak dua orang seperguruan ini menjadi raja. Meski Karto Suwiryo berada dihutan-hutan, Bungkarno yang presiden RI ini tetap mengakuinya sebagai saudara dan "Raja" Indonesia dalam hutan.
Kisah tentang "matahari bersinar" juga dilihat oleh Sunan Kudus terhadap prajurit tamtama bernama Maskarebet, kenapa tidak pada putra mahkota? Atau kerabat / saudara Sultan lainnya? Inilah Indonesia sejak Daha, Kediri, Singosari, Majapahit memberikan gambaran bahwa Waris itu belum tentu Pewaris tahta. Akhirnya lambang-lambang negara Demak pun jatuh ke tangan Maskarebet anak kampung yang terkenal dengan sebutan Joko Tingkir dengan mendirikan kerajaan Pajang sebagai menerus tahta Demak.
Begitu juga Sultan Hadiwijaya ( Maskarebet/Joko Tingkir) selanjutnya , entah mengapa 'sinar matahari ' justru bersinar di punggung anak angkatnya, Sutawijaya. Sedang putra mahkota Pangeran Benawa tampak suram tanda-tandanya. Jadilah penerus tahta Pajang itu ke Mataram kepada Sutawijaya yang bergelar Senopati ing Alogo. Sekali lagi waris belum tentu pewaris. Dan ini Indonesia bukan kerajaan Inggris atau Belanda .
Bukti-bukti sejarah semua serba mungkin, bayangkan anak tukang kayu di pinggir hutan aja bisa menjadi raja, contohnya adalah Ken Angrok ! Kemudian Mas Karenet anak kampung pinggiran di Tingkir, lalu Sutawijaya semua bukan waris tapi pewaris !
Dari itu semua, bukan mustahil apabila ada anak orang miskin menjadi ''raja" (presiden ) Indonesia ini.
Dan sebetulnya diantara dua calon presiden itu , orang yang memiliki keistimewaan 'linuwih' dan 'waskita' akan dapat melihat sinar 'matahari di punggung diantara dua capres kita itu. Siapa capres yang memiliki sinar itu sebaiknya tanyakan pada yang orang yang memiliki linuih dan waskita dibidangnya.